Program Magang Pemerintah 2025, Kesempatan Emas Fresh Graduate
- Selasa, 07 Oktober 2025

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menghadirkan peluang baru bagi lulusan perguruan tinggi dengan meluncurkan program magang kerja khusus untuk fresh graduate.
Program yang diberi nama Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi ini dirancang untuk memberi pengalaman kerja praktis selama enam bulan sekaligus mendukung transisi mahasiswa baru ke dunia profesional. Rencana pelaksanaan program ini dijadwalkan mulai kuartal IV 2025 sebagai bagian dari paket ekonomi pemerintah.
Program magang pemerintah ini menyasar lulusan baru maksimal satu tahun setelah kelulusan, baik dari jenjang D1–D3 maupun S1. Skema ini memungkinkan peserta magang bekerja di perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan dukungan pemerintah untuk membayar upah selama masa magang. Dengan demikian, peserta bisa mendapatkan pengalaman kerja nyata tanpa terbebani biaya hidup.
Baca JugaHarga Tembaga Global Melonjak Akibat Krisis Tambang Freeport
Target awal program ini adalah 20.000 peserta, namun pemerintah membuka peluang untuk meningkatkan jumlah peserta hingga 100.000 jika permintaan tinggi. “Program ini bertujuan membuka kesempatan kerja bagi fresh graduate sekaligus mendukung kesiapan tenaga kerja di sektor industri dan BUMN,” ungkap pihak Kemnaker dalam keterangan resmi.
Durasi magang ditetapkan selama enam bulan, dimulai serentak pada 15 Oktober 2025 hingga 15 April 2026. Setiap perusahaan penyelenggara diwajibkan menyediakan mentor bagi peserta dan melaporkan perkembangan pemagangan setiap bulan kepada Kemnaker. Sistem ini memastikan bahwa peserta memperoleh pengalaman praktis yang terarah dan bisa dipertanggungjawabkan.
Mekanisme pembayaran upah bagi peserta magang juga sudah diatur secara jelas. Peserta akan menerima uang saku setara Upah Minimum Provinsi (UMP) di wilayah tempat mereka bekerja. Pemerintah menyalurkan pembayaran melalui rekening bank Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, BSI, atau BTN. Selain itu, peserta magang akan dilindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan, mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), sehingga mereka tetap aman selama menjalani program.
Dukungan pemerintah terhadap program ini juga tercermin dari anggaran yang disiapkan. Total dana yang dialokasikan untuk program magang tahun 2025–2026 mencapai Rp 396 miliar, dengan tahap pertama untuk 2025 sebesar Rp 198 miliar. Anggaran ini sepenuhnya digunakan untuk pembayaran upah peserta, memastikan semua pihak mendapat manfaat maksimal dari program.
Pendaftaran program dilakukan dalam dua tahap. Perusahaan yang berminat menjadi penyelenggara dapat mendaftar 1–7 Oktober 2025, sedangkan calon peserta magang dapat mendaftar 7–12 Oktober 2025. Setelah itu, perusahaan akan melakukan proses seleksi singkat pada 13–14 Oktober 2025, memastikan kandidat yang diterima sesuai kebutuhan dan kualifikasi. Seluruh proses dilakukan secara terpusat melalui platform SIAPKerja, yang dapat diakses melalui laman maganghub.kemnaker.go.id.
Kemnaker memastikan data calon peserta valid dengan memadankan informasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kementerian Diktisaintek). Hal ini bertujuan agar peserta benar-benar fresh graduate dan memenuhi persyaratan program. Dengan sistem ini, program diharapkan berjalan transparan dan efisien, serta memberikan manfaat nyata bagi dunia pendidikan dan industri.
Program ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja bagi lulusan baru, tetapi juga mendorong perusahaan untuk berperan aktif dalam pengembangan sumber daya manusia. Dengan adanya mentor dan pelaporan rutin, peserta akan memiliki kesempatan belajar langsung dari para profesional di perusahaan masing-masing. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai dan kompetitif.
Selain itu, program ini membuka peluang bagi sektor swasta dan BUMN untuk menjaring calon tenaga kerja potensial secara langsung. Perusahaan dapat menilai kemampuan peserta selama masa magang sebelum menawarkan posisi penuh, sehingga kedua belah pihak mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Dengan segala fasilitas, dukungan anggaran, dan mekanisme yang jelas, Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi diharapkan menjadi solusi strategis untuk mengurangi kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja. Fresh graduate tidak hanya mendapatkan penghasilan dan pengalaman, tetapi juga jaringan profesional yang akan bermanfaat dalam pengembangan karier mereka.
Pemerintah menekankan bahwa program ini bersifat inklusif dan dapat menjadi model pengembangan SDM nasional yang lebih luas. Dengan target awal 20.000 peserta, namun dengan kemungkinan meningkat hingga 100.000, program ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi lulusan perguruan tinggi, sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat global.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
7 Manfaat Matcha untuk Wajah, Atasi Jerawat dan Kerutan
- 07 Oktober 2025
2.
Penyebab Kucing Takut dan Cara Mengatasi Rasa Cemas Anabul
- 07 Oktober 2025
3.
Menko AHY Tegaskan Zero ODOL Akan Efektif Berlaku 2027
- 07 Oktober 2025
4.
Kandungan Etanol BBM Pertamina Aman dan Ramah Lingkungan
- 07 Oktober 2025
5.
Tiga Kementerian Permudah Tes Kesehatan Calon Pekerja Migran
- 07 Oktober 2025