Penerbangan Surabaya–Banyuwangi Kembali Dibuka 24 September 2025
- Rabu, 17 September 2025

JAKARTA - Rute penerbangan Surabaya–Banyuwangi (PP) resmi kembali beroperasi pada 24 September 2025. Tiket perjalanan sudah bisa dipesan secara daring melalui situs resmi maskapai maupun platform perjalanan online.
Kehadiran kembali jalur udara ini diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan dan perekonomian Banyuwangi, yang dikenal sebagai “Sunrise of Java.”
Pembukaan kembali penerbangan ini menjadi angin segar bagi masyarakat dan pelaku usaha. Setelah beberapa tahun vakum akibat pandemi Covid-19, akses transportasi udara antara Banyuwangi dan Surabaya kembali tersedia, memperpendek waktu perjalanan dan membuka peluang baru bagi sektor pariwisata dan logistik.
Baca Juga
Dengan tersedianya tiket secara online, masyarakat kini bisa lebih mudah merencanakan perjalanan. Langkah ini juga menandai upaya maskapai dan bandara dalam memulihkan rute yang sempat terhenti, sekaligus mendorong pemulihan ekonomi lokal.
Sejarah Pergerakan Penerbangan
Pada 2018, penerbangan Banyuwangi–Surabaya mencatat pergerakan sebanyak 2.048 kali dengan total penumpang 68.434 orang. Tahun berikutnya, pergerakan pesawat menurun menjadi 1.359 kali, namun jumlah penumpang tetap tinggi mencapai 63.505 orang.
Tidak hanya penumpang, kargo udara pada 2019 tercatat mencapai 108.644 kilogram. Data ini menegaskan posisi Banyuwangi sebagai destinasi wisata potensial sekaligus pintu masuk logistik penting bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Namun, pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 berdampak besar terhadap sektor penerbangan. Pergerakan pesawat turun drastis menjadi 713 kali dengan penumpang 22.389 orang, menandai masa sulit bagi maskapai dan pelaku pariwisata.
Dampak Pandemi dan Penurunan Aktivitas
Tahun 2021, pergerakan pesawat semakin menurun menjadi hanya 469 kali dengan 10.383 penumpang. Sejak 2022 hingga 2024, hampir tidak ada aktivitas penerbangan Surabaya–Banyuwangi yang terdengar.
Data 2024 mencatat hanya 34 pergerakan pesawat dengan 1.197 penumpang sepanjang tahun, jauh di bawah angka masa emas lima tahun sebelumnya. Kondisi ini membuat maskapai menutup rute ke Banyuwangi karena okupansi tidak mencukupi untuk operasional yang menguntungkan.
Penutupan rute berdampak pada dunia usaha, pariwisata, dan mobilitas masyarakat. Warga harus menempuh perjalanan lebih panjang melalui jalur darat untuk mencapai Banyuwangi dari Surabaya, sehingga akses menjadi lebih sulit dan memakan waktu.
Pentingnya Bandara Banyuwangi
“Bandara Banyuwangi memiliki peran penting, bukan hanya untuk mendukung pariwisata, tapi juga untuk mendorong mobilitas masyarakat dan pengiriman barang. Kami berharap reoperasi ini bisa menjadi titik balik,” ujar General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Banyuwangi, Johan Seno Acton, Selasa (16/9).
Kehadiran kembali penerbangan ini diyakini akan mempermudah transportasi wisatawan dan mempercepat pemulihan ekonomi lokal. Bandara berfungsi tidak hanya sebagai titik keberangkatan, tetapi juga sebagai penggerak aktivitas bisnis dan logistik di kawasan.
Selain memudahkan wisatawan, jalur udara ini juga penting untuk distribusi barang dan pengiriman logistik, memberikan keuntungan bagi pelaku usaha lokal dan memperlancar mobilitas masyarakat.
Daya Tarik Pariwisata Banyuwangi
Sektor pariwisata menjadi motor utama yang diharapkan mendorong okupansi penerbangan. Banyuwangi memiliki kalender festival budaya tahunan dengan ratusan agenda, yang selalu menarik wisatawan dari berbagai daerah.
Daya tarik alam seperti Kawah Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo juga menjadi modal kuat untuk menarik kembali wisatawan. Keindahan alam dan aktivitas budaya menjadikan Banyuwangi destinasi unggulan di Jawa Timur.
Akses udara yang mudah diharapkan mempercepat pemulihan sektor pariwisata. Reoperasi rute Surabaya–Banyuwangi memungkinkan wisatawan dan pelaku usaha memanfaatkan transportasi cepat dan nyaman, sehingga meningkatkan potensi kunjungan dan ekonomi lokal.
Harapan Pemulihan dan Pertumbuhan Ekonomi
Reoperasi penerbangan Surabaya–Banyuwangi diharapkan menjadi momentum kebangkitan pariwisata pasca-pandemi. Maskapai, bandara, dan pemerintah daerah bekerja sama untuk memastikan layanan berjalan lancar dan meningkatkan kenyamanan penumpang.
Dengan kembali dibukanya rute ini, wisatawan dapat lebih mudah mengunjungi destinasi populer, sementara pelaku usaha lokal mendapatkan peluang baru dalam sektor transportasi dan logistik.
Langkah ini menunjukkan komitmen untuk memulihkan jalur penerbangan yang sempat terhenti, sekaligus menjadi langkah strategis mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat Banyuwangi.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
MRT Jakarta Promo Rp1,Cek Syarat dan Jadwal 17-19 September
- 17 September 2025
2.
Nikmati Diskon Tiket Kereta Bandara Soetta 15–30 September 2025
- 17 September 2025
3.
4.
Resep Tekwan Putih Telur Hangat Cocok Musim Hujan
- 17 September 2025
5.
Warung Mekar Jaya Malang Sajikan Nasi Genjes Lezat Wajib Dicoba
- 17 September 2025